Amazon Web Services (AWS) mengumumkan rencana investasi masif senilai AU$20 miliar (Rp208 triliun) untuk memperluas, mengoperasikan, dan memelihara infrastruktur pusat data mereka di Australia selama lima tahun ke depan. Pengumuman yang disampaikan pada 14 Juni 2025 ini menjadi investasi teknologi terbesar yang pernah dilakukan penyedia global di Australia.
Investasi ini akan difokuskan pada pengembangan fasilitas pusat data AWS yang sudah ada di Sydney dan Melbourne, dengan pendanaan diarahkan untuk menambah kapasitas server baru serta mendukung beban kerja AI generatif. Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, yang bertemu dengan CEO AWS Matt Garman di Seattle menjelang KTT G-7, menyambut baik pengumuman ini dan menyebutnya sebagai "bukti kepercayaan besar terhadap perekonomian Australia".
"Inilah jenis investasi ekonomi yang ingin kami lihat di negara ini, dan menciptakan peluang untuk inovasi serta pertumbuhan berkelanjutan," ujar Albanese. "Investasi ini akan menciptakan peluang ekonomi bagi warga Australia, termasuk lapangan kerja terampil dan infrastruktur yang dapat mendukung aplikasi AI dan superkomputer yang kompleks."
Menurut Departemen Industri, Sains, dan Sumber Daya Pemerintah Australia, AI dan otomasi diperkirakan akan berkontribusi hingga AU$600 miliar per tahun bagi perekonomian Australia pada 2030. Investasi ini sejalan dengan visi pemerintah untuk meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi melalui inovasi AI.
Sebagai bagian dari ekspansi ini, Amazon juga akan berinvestasi pada tiga pembangkit listrik tenaga surya baru di Victoria dan Queensland, dengan komitmen membeli kapasitas gabungan lebih dari 170 megawatt dari ketiga fasilitas tersebut. Inisiatif energi terbarukan ini mendukung komitmen Amazon untuk mengoperasikan seluruh layanannya dengan 100% energi terbarukan.
Investasi ini hadir di tengah dorongan global perusahaan teknologi besar untuk membangun infrastruktur yang mendukung permintaan pesat atas AI generatif dan komputasi awan. Amazon baru-baru ini juga mengumumkan investasi serupa di wilayah lain, termasuk US$20 miliar di Pennsylvania dan US$10 miliar di North Carolina, sebagai bagian dari strategi global memperluas kapabilitas AI.